Pages

Sabtu, 29 November 2014

Hubungan dan Implementasi Smart City dan Cloud Computing


HUBUNGAN CLOUD COMPUTING DAN SMART CITY
   
smart city
Cloud computing merupakan bagian dari smart city. Hal ini tidak dapat dipungkiri lagi untuk membangun sebuah smart city sangat dibutuhkan yang namanya teknologi cloud computing.
Salah satu perusahaan IT NEC mengemukakan, untuk membangun sebuah smart city NEC memberikan 5 teknologi yng mereka kembangkan:

a.  Sensing
    Suatu sensor dan teknologi otentikasi video yang menggunakan RFID dan jaringan sensor nirkabel yang terdapat di darat, laut, udara dan luar angkasa. Teknologi ini menyediakan berbagai data mengenai semua aspek kehidupan perkotaan untuk otentikasi canggih. Data ini dapat secara efektif divisualisasikan, diakumulasi dan digunakan dalam berbagai skenario, seperti untuk deteksi dini gempa bumi, dan untuk memantau jalan raya jarak jauh melalui penggunaan sensor kabel optik.
b. Authentication
    Data yang diperoleh dari sensing kemudian di buktikan keasliannya.NEC memiliki teknologi otentikasi dengan kecepatan proses dan ketelitian yang tinggi dan bekerja secara real time.
c.  Monitoring
    Dapat memonitoring sensing normal,otentikasi, dan mengontrol kondisi lain.
d.   Control
    Data yang telah di monitoring kemudian di analisis secara real time untuk menentukan tindakan terbaik.
e. Cloud Computing



    Semua hal diatas harus ada tempat yang dapat menyimpannya. Dimana respon yang cepat dan fleksibel terhadap perubahan data tentunya harus terpenuhi.
PENERAPAN SMART CITY DI INDONESIA
          Konsep smart city ini kini menjadi impian banyak kota besar di Indonesia. Konsep ini dianggap sebagai solusi dalam mengatasi kemacetan yang merayap, sampah yang berserakan, ataupun pemantau kondisi lingkungan di suatu tempat. Perjalanan menuju konsep smart city ini juga sudah mulai berjalan pelan-pelan. Dukungan aplikasi yang terus berkembang serta terciptanya ekosistem kreatif di bidang teknologi, merupakan langkah awal yang baik menuju kota pintar. Setidaknya, hal tersebut dapat dilihat di kota semacam Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar. Bahkan, dalam waktu dekat, kota Bandung akan menjadi percontohan sebagai kota pintar pertama lewat konsep Bandung Technopolis.
        Untuk teknis bagaimana sebuah kota pintar bekerja, Suhono Harso Supangkat, ahli smart city dari ITB punya pendapat. Dikutip dari Liputan6.com (1/9/2014), beliau mengungkapkan bahwa smart city akan membuat kemacetan bisa perlahan teruraikan. Misalnya ketika kendaraan dalam keadaan merayap, ada sensor di lampu lintas yang nantinya akan memindai keadaan hingga membuat lampu hijau menyala lebih lama untuk jalur yang merayap.  Kondisi lain semisal ada daerah kotor, maka sensor membacanya kemudian hadirlah alat pembersih yang membersihkan daerah kotor tersebut. Dalam hal ini, sensor akan mendapatkan peran vital untuk menunjang sebuah konsep smart city.
          Jika ada enam indikator untuk membuat kesuksesan sebuah smart city, maka hal tersebut belum lengkap jika tidak ada elemen pendukung. Masih menurut Suhono, smart city aka terbangun dengan dukungan lima teknologi pintar seperti sensor pintar, komunikasi dari satu mesin ke mesin lain, komputasi awan, media sosial dan teknologi Geographical Information System atau GIS.
Kelima teknologi ini cukup penting meski Suhono mengakui komunikasi mesin dengan mesin lain (machine to machine) merupakan hal yang masih belum bisa diterapkan di masa sekarang. Namun, keempat unsur lain masih memungkinkan. Setidaknya agar masyarakat bisa mendapatkan informasi dan akses lebih cepat.
        Bila melihat uraian tersebut, konsep smart city memang merupakan satu hal yang menarik. Sebuah kota dengan dukungan teknologi pintar dalam menunjang aktivitas sehari-hari tentu akan semakin memudahkan manusia. Hanya saja, konsep smart city ini tampaknya masih harus didukung dengan pola pikir manusia modern di Indonesia.
         Kesadaran akan lingkungan, pemanfaatan teknologi yang maksimal, serta kesadaran pentingnya pola hidup “cerdas” adalah hal-hal yang perlu diperhatikan juga. Tidak lucu bukan, jika sebuah kota mendapat predikat smart city, namun masih membuang sampah sembarangan, merusak atau mengambil fasilitas, serta hal-hal lainnya yang sifatnya negatif. Terlepas dari itu, smart city tampaknya bukanlah angan-angan belaka. Apalagi jika smart city ini didukung dengan cara berpikir dan bersikap yang cerdas
Contoh implementasi Smart city dan Cloud Computing
-          Penerapan Customer Relationship Management (CRM) memberikan layanan terbaik kepada konsumen dan membantu perusahaan mengiklankan produk dengan lebih baik
Contoh : Amazon.com , waltmart , tokopedia
amazon.com
-          Salah satu implementasi APTS adalah Shanghai public transportation card yang menggabungkan teknologi smart mobility dengan layanan cloud . Layanan ini dimanfaatkan untuk membantu warga menggunkan kendaraan transportasi public dengan praktis hanya menggunankan satu smart card.
shanghai public transportation card

-          E-Goverment sudah mulai di implementasikan di indonesia. Layanan pemerintah ini masih sebatas pemberian informasi publk dan penerimaan pengaduan publik secara online. Salah satu implementasinya dapat dilihat dari malangkota.go.id dan makasartidakakrantasa.com (e-office, e-kelurahan, e-puskesmas hingga media pengaduan masyarakat)

-          Smart Mobility , di implementasikan dengan memberikan layanan informasi terkait keadaan lalu lintas,rute alternatif, dan laporan keadaan jalan raya dengan memanfaatkan pantauan CCTV dan layanan cluod dengan teknologi real-time. Salah satu contohnya adalah website lewatmana.com yang memberikan pantauan arus lalu lintas di daerah jabodetabek.
lewatmana.com
-          Intelligent Transport System merupakan sistem cerdas yang mengelola masalah tranportasi seperti info kedatangan,keberangkatan, keadaan jalan , rute GPS dan lainnya. Cakupan dari inteligent transport system adalah Traffict Management , Traveller Information System ,Public Transportation Systems, RTS (Rural Transportation Systems)
-          Smart education di inplementasikan oleh negara korea selatan dengan membangun smart education yang menampung segala bentuk pengetahuan dalam bentuk buku online,jurnal online, artikel online, dan sumber ilmu lainnya secara digital. Teknologi ini mampu memberikan layanan akses penuh dan menghemat biaya pendidikan serta menerapkan sistem paperless
-          Vehicle  Control Systems dan CVO (Commercial Vehicle Operations) merupakan teknologi yang mengontrol kendaraan secara online. CVO diterapkan dengan memberikan teknologi sensor radio yang akan menginformasikan keberadaan dan kondisi dari kendaraan yg digunakan untuk mendistribusikan barang.