•Pada PDA (Push Down
Otomata) digunakan stack untuk menyimpan dan mengakses data inputan. Tetapi hal
ini menyebabkan kemampuan kerja PDA yang terbatas karena pada prinsip
stack,hanya data teratas yang bisa diakses. Ini menyebabkan keterbatasan PDA.
•Mesin turing menggunakan
pita (tape) sebagai memori yang berbentuk array . Hal ini menyebabkan data pada
pita dapat diakses dari mana saja.
*Spesifikasi Mesin Turing
1.Mesin turing memiliki
pita berupa array sebagai memori yang dapat menyimpan sebuah simbol tunggal
2.Mesin turing memiliki
head sebagai penunjuk posisi yang sedang diakses pada pita
3.Head dapat bergerak
kekanan/kekiri pada pita sesuai fungsi transisi yang ditetapkan untuk membaca
inputan
4.Head juga dapat melakukan penulisan/ mengubah isi pita
*Sebuah mesin turing secara formal dinyatakan dalam 7 tupel,
M = (Q, S, G, d, S, F, b)
Dimana:
Q
= himpunan state
S = himpunan simbol input
G = simbol pada pita,termasuk blank
d = fungsi transisi
S = state awal (S
anggota elemen Q)
F = himpunan state akhir
*Pembacaan fungsi transisi pada mesin
turing
Misal :
d (q1,a) = (q1,b,R) dibaca :
Pada state q1 yang menunjukkan karakter a
pada pita, maka karakter pada state tersebut berubah menjadi b dan head
bergerak ke kanan dengan menunjuk array sebagai
state q1
*Prinsip Kerja mesin Turing
1.Lihat state semula dan
simbol yang ditunjuk head
2.Berdasarkan fungsi
transisinya,tentukan:
-state berikutnya
-Lakukan penulisan ke pita
-Gerakkan head ke kanan dan ke kiri
3.Bila dari pasangan state
dan simbol yang ditunjuk head tidak ada lagi fungsi transisinya,berarti mesin
turing berhenti
4.Bila mesin turing
berhenti di dalam state final (F) , berarti input diterima. Sebaliknya jika
mesin berhenti tidak pada state akhir,maka berarti inputan tersebut ditolak.